CARA MENGHADAPI KONSUMEN YANG “MEMBANDINGKAN
HARGA”
Setelah saya membaca harian
Amanah Edisi 130, Kamis 11 Pebruari 2016, maka saya menemukan judul tersebut di
atas. Setelah membaca dan menelaah dengan analisis yang cukup, maka saya
berniat untuk menyampaikan ini kepada peserta didik saya yang memiliki jiwa wirausaha.
Akan tetapi hal ini tidak mungkin saya lakukan di dalam kelas. Olehnya itu saya
akan mencoba membagikannya melalui akun saya. Berikut ulasannya:
Terjun ke dunia usaha merupakan
salah satu hal yang sangat seru untuk dijalani. Apabila jika kita menghadapi
banyak konsumen dengan karakter yang unik, tidak hanya kesabaran kita sebagai
penjual yang diuji namun juga secara tidak langsung kita belajar meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap konsumen. Dan dari sekian banyak prilaku knsumen,
yang paling sering kita temui di pasaran adalah konsumen yang selalu membandingkan harga. Meski membandingkan harga
adalah yang lumrah dalam transaksi jual beli, tetapi sebagai penjual professional
kita harus ahu terleih dahulu cara menghadapi konsumen yang datang bertanya hanya
untuk membandigkan harga.
Untuk itu, berikut ini akan
dibahas cara menghadapi konsumen yang suka membandingkan harga :
1.
Tetaplah tenang dan jangan terprovokasi.
Ketika kita menghadapi konsumen aktif
yang membadingkan harga, jangan langsung menurunkan harga. Bisa jadi itu adalah
skenario konsumen untuk mendapatkan harga murah, kebijakan menurunkan harga
harus disesuaikan dengan apakah kita mendapkan untung atau tida ketika kita
menurunka harga. Carilah win win solution
sebelum memutuskan untuk menurunkan harga. Beda ceritanya jika harga yang kita
jual sudah harga tetap, pastikan juga harga tersebut dan jangan terpengaruh
provokasi. Sampaikan kekonsumen bahwa harga tersebut sesuai kualitas yang ada
di produk tersebut.
2.
Cari tahu profil calon konsumen.
Mengetahui profil konsumen tidak
segampang yang kita bayangkan. Gaya beli setiap provinsi di Negara ini cenderug
berbeda-beda, jadi tidak heran jika di daerah tertentu sangat kuat budaya
membandingkan harga sebelum mereka memutuskan membeli sebuah produk. Untuk itu
ada baiknya pelajari profil konsumen terlebih dahulu untuk mengetahui gaya
negosiasi yang dilakukan calon konsumen.
3.
Pahami juga bahwa harga bervariatif itu wajar.
Perbedaan harga itu wajar, karena setiap
pelaku bisnis punya perhitungan sendiri dalam menjual produk atau jasanya. Tentu
konsumen ingin mendapatkan kualitas terbaik dengan harga murah. Study terakhir yang
dilakukan praktisi perkonomian menunjukkan bahwa sebanyak 53% dari konsumen
tidak lagi merasa terdorong untuk melakukan perbandingan harga jika calon konsumen
sudah melihat price list di website kita,
jadi tetaplah percaya diri dengan harga yang ada website kita.
4.
Kuncinya ada harga ada kualitas .
Ingat, sampai hari ini kalimat
tersebut masih berlaku dalam dunia bisnis. Ada harga ya ada kualitas. Sebagai pebisnis
yang selalu mengedepankan kualitas, kita harus tetap terbuka tetantang kualitas
dari produk dan jasa yang kita sajikan. Jangan pernah untuk memanfaatkan
ketidak tahuan konsumen. Tetap jadi kredibilias bisnis kita dengan memberikan
harga sesuai kualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar